LAPORAN
KEGIATAN ABDIMAS PENDAMPINGAN PERENCANAAN PADA UKM NASI TUTUG ONCOM 21 DI
CIKAMPEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Marketing Planning dengan Dosen Pengampu Asep Maulana SE., MM.
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Marketing Planning dengan Dosen Pengampu Asep Maulana SE., MM.
Disusun
Oleh:
Hasna Nur Shabrina
|
1610631020173
|
Hesti Halimatussa’diah
|
1610631020177
|
Iis Putri Sugiarti
|
1610631020184
|
Indah Krisnawati
|
1610631020189
|
Intan Sholehatun Nisa
|
1610631020192
|
Iyang Ika Annisa D
|
1610631020199
|
Kelas: 6Ma4
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
KARAWANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan
mendasar bagi manusia untuk dapat melakukan aktivitas guna mempertahankan hidup
(Suharto Widjodjo, 2016). Pada sisi Produksi telah banyak program dan kegiatan
dari masyarakat sendiri untuk meningkatkan produksi pangan dengan membuat suatu
inovasi berupa makanan unik yang memiliki nilai jual.
Begitu beraneka ragam sajian kuliner khususnya di kota Karawang yang merupakan kabupaten dari propinsi Jawa Barat.
Kini di kota Karawang sudah banyak sekali makanan modern yang berhasil
mengalihkan perhatian masyarakat. Meski begitu banyak juga masyarakat Karawang
yang masih tetap menggemari makanan tradisional, salah satunya Nasi Tutug
Oncom. Nasi Tutug Oncom atau biasa disebut Nasi T.O adalah
makanan khas Tasikmalaya dimana perpaduan nasi yang dicampur atau diaduk dengan
oncom yang telah diolah (travel.kompas.com). Rasa khas yang dihasilkan dari
Tutug Oncom ini memiliki sensasi tersendiri dalam lidah, mulai dari anak-anak
hingga dewasa menyukainya (Sarihusada.co.id).
Nasi Tutug Oncom tergolong sudah popular dikalangan
masyarakat Karawang. Karawang merupakan salah satu kabupaten di Jawabarat
yang saat ini penduduknya sudah didominasi oleh pendatang yang mencapai 60%
(jabar.pojoksatu.id). Hal tersebut dapat dimanfaatkan sebagian orang untuk
memperkenalkan makanan tradisional di Jawa Barat dengan membuka bisnis yaitu
nasi tutug oncom. Salah
satu kelompok mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri Karawang yaitu Universitas
Singaperbangsa Karawang membuka bisnis nasi tutug oncom bernama TO’21 yang
merupakan singkatan dari Tutug Oncom dan angka 21 sebagai pengingat dibentuknya
bisnis tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah
Nasi Tutug Oncom adalah makanan ciri khas Jawa Barat
yang berasal dari kota Tasikmalaya. Nasi tutug oncom dibuat dari nasi yang
diaduk dengan oncom goreng atau bakar. Ciri khas nasi tutug oncom cukup disukai
banyak orang dan menambah khazanah makanan tradisional masyarakat sunda.
Nasi tutug oncom sudah terbilang popular dikalangan
masyarakat asli Karawang. Karawang merupakan salah satu kabupaten di Jawabarat yang
saat ini penduduknya sudah didominasi oleh pendatang yang mencapai 60%
(jabar.pojoksatu.id). hal tersebut dapat dimanfaatkan sebagian orang untuk
memperkenalkan makanan tradisional di Jawabarat dengan membuka bisnis yaitu
nasi tutug oncom.
Salah satu kelompok Mahasiswi Universitas
Singaperbangsa Karawang telah membuka bisnis kecil-kecilan dibidang kuliner
yakni Nasi tutug oncom yang diberi nama TO’21. TO’21 berdiri pada tanggal 21
Oktober 2017 yang awalnya merupakan bisnis fashion yang bernama 21 Hii Store.
Beralih ke bisnis kuliner karena melihat banyaknya peluang dan ingin mengangkat
makanan khas tradisional agar tidak terlupakan oleh masyarakat.
Dari uraian yang telah dikemukakan diatas maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebgai berikut :
1.
Bagaimana potensi kuliner tradisional Nasi Tutug Oncom di
kab. Karawang?
2.
Apa saja
masalah-masalah yang dihadapi dalam mengembangkan kuliner tradisional?
1.3 Tujuan Kegiatan
1. Untuk mengetahui potensi
kuliner tradisional Nasi Tutug Oncom di kab. Karawang.
2. Untuk
mengetahui apa saja masalah-masalah yang dihadapi dalam mengembangkan kuliner
tradisional.
2.1 Analisis Situasi
Analisis Situasi adalah proses
pengumpulan data dan fakta yang dilakukan badan perusahaan untuk merumuskan
permasalahan dan kebutuhan yang harus diantisipasi se-segera mungkin. Prakteknya, perusahaan bisa menerapkan gaya analisa yang
disebut Analisis SWOT (Sumber: www.rapikan.com, diakses pada 7 Mei 2019 pukul
12:57).
Menurut Freddy Rangkuti Analisa SWOT ialah Identifikasi faktor yang secara
sistematis untuk merumuskan suatu strategi perusahaan. Analisa SWOT didasarkan
pada suatu hubungan atau interaksi diantara unsur-unsur internal yaitu Kekuatan
dan kelemahan serta unsur-usur eksternal yaitu peluang dan ancaman.
Analisis SWOT penting
dilakukan bagi bisnis UKM sebagai bentuk
perencanaan strategi bisnis yang diambil dari 4 sisi utamanya SWOT:
- Strenght (Kekuatan)
- Weakness (Kelemahan)
- Opportunity (Peluang)
- Threat (Ancaman)
Berikut
Analisis SWOT pada Nasi Tutug Oncom:
1. Strenght (Kekuatan)
-
Bahan baku
terjamin dan mudah didapat - Harga produk ekonomis
-
Toping yang
bervariasi
- Pelayanan yang baik
-
Inovasiprodu
yang berbeda dengan yang lain
2. Weakness (Kelemahan)
-
Kinerja belum
optimal - Tempat
produksi
-
Produk makanan
yang mudah ditiru - Kurannya dukungan finansial
- Opportunity (Peluang)
-
Nasi T.O masih
jarang - Media Digital
-
Lokasi strategis - Budaya masyarakat yang konsumtif
-
Konsumen sudah
mengenal produk
- Threat (Ancaman)
-
Pelanggan bosen/
beralih ke produk lain
-
Adanya produk
sejenis
-
Harga bahan baku
naik akan berpegaruh pada harga jual
-
Semakin bnayak
usaha baru dibidang kuliner
2.2 Pengembangan pasar
Merupakan
salah satu usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan
atas produk yang sudah ada pada pasar yang baru. Pada dasarnya kemungkinan yang
dapat ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai pertumbuhan dapat dibagi kedalam
3 kategori yakni,
1. Pertumbuhan
intensif yang dapat dilakukan melalui penetrasi pasar
2. Pertumbuhan
integratif yang dapat dilakukan melalui integrasi ke belakang, depan dan
horizontal
3. Pertumbuhan
diversifikatif yang dapat dilakukan melalui diversifikasi konsentrik,
horizontal, dan konglomerat
Pengembangan pasar dapat dilakukan
dengan 2 cara yaitu:
1. Secara
geografis, perusahaan membuka pasar tambahan baik melalui perluasan secara
regional, nasional maupun internasional
2. Perusahaan
berusaha menarik pangsa pasar yang lain dengan jalan mengembangkan persi
produk, misalnya produk ditawarkan dengan kemasan yang lebih luks, cara
pelayanan yang lebih istimewa, atau dengan memasuki jalur distribusi yang lain,
atau dengan memasang iklan pada media lain.
2.3 penyusunan dan penentuan tujuan sasaran/STP
STP (Segmenting, Targeting, positioning)
1. Segmenting (segmentasi pasar)
Menurut
Philip Kothler dan Gary Amstrong segmentasi
pasar adalah pembagian sebuah pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang
berbeda dari heterogen menjadi kelompok pasar yang homogen.
Konsumen
yang dituju adalah semua kelompok konsumen baik kalangan atas, menengah maupun bawah. Baik pria maupun wanita, dari mulai
anak-anak hingga konsumen dewasa.
2. Targeting (target/sasaran)
Menurut (Kotler, 2003)
setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah
mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi
target market. Setelah
menentukan segmentasi pasar maka tahap selanjutnya yaitu menentukan target pasar.
Target/sasaran untuk produk yang akan kami jual yaitu
masyarakat di daerah Karawang Kota.
3.
Positioning (posisi)
Menurut Fanggidae, (2006), Positioning
adalah suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan
perbedaan, keuntungan, manfaat yang membuat konsumen selalu ingat dengan suatu
produk.
Produk yang kami jual selain nasi dicampur dengan oncom, kami juga
menambahkan topping seperti saus ayam crispy
dan saus cumi asam manis untuk menambah citarasa. Kami menggunakan nama
Nasi TO’21 dengan slogran P3K yaitu Pertolongan Pertama Perut Keroncongan agar
konsumen selalu ingat dengan produk yang kami jual.
2.4.Perencanaan Produk
TO’21 memiliki arti
tersendiri yakni TO yang artinya tutug oncom. Sedangkan angka 21 merupakan
tanggal berdirinya usaha nasi tutug oncom. Brand TO’21 memiliki ciri khas
tersendiri yakni pada huruf ‘O’ terdapat symbol/gambar nasi tutug oncom dengan
topping yang kami miliki yakni Nasi TO Saus Ayam Crispy dan Cumi Asam Manis. TO’21 juga
memiliki jargon yakni “PERTOLONGAN PERTAMA PERUT KERONCONGAN” atau disingkat
P3K.
TO’21
memiliki berbagai ide/inovasi untuk mengembangkan produk yakni packaging dengan
menggunakan rice box agar lebih mudah disantap dan dapat dibawa kemana-mana,
topping yang bervarian yakni saus ayam crispy, cumi asam manis, ayam geprek dan
yang terakhir ialah sistem memasarkan produk dengan berbasis digital yakni
sistem go food.
2.5. Perencanaan merek
Menurut Kothler dan Keller
(2008:285) dalam Kartajaya (2010:62), merek adalah nama, merek dagang, logo
atau symbol lain yang bertujuan untuk mengetahui identitas produk, jasa penjual
atau produsen dan membedakan dengan pesaing. Merek adalah elemen kunsi yang
berhubungan dengan perusahaan dan pelanggan (docplayer.info, di akses pada
tanggal 15 Mei 2019 pukul 15:05).
Kunci utama untuk usaha
kecil adalah menciptakan merek yang diinginkan konsumen dan pelanggan lama. Peran
karakteristik merek sangat penting dalam menentukan apakah pelanggan memutuskan
untuk percaya pada suatu merek (hestanto.web.id, diakses pada tanggal 15 Mei
2019 pukul 15:10).
Menurut Sunyoto (2012:110),
beberapa karakteristik suatu merek yang baik adalah
1.
Mudah dibaca,
diucapkan dan diingat
2.
Sinple dan
sederhana
3.
Mempunyai ciri
khas tersendiri dan disenangi oleh konsumen
4.
Merek harus
menggambarkan kualitas, prestise, produk dan sebagainya
5.
Bisa diadaptasi
oleh produk-produk baru yang mungkin ditambahkan di lini produk
6.
Merek harus
dapat didaftarkan dan mempunyai perlindungan hukum
TO’21 merupakan
merek dari Nasi Tutug oncom yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Mudah dibaca,
diucapkan dan diingat
2.
Simple dan
sederhana
3.
Mempunyai ciri
khas tersendiri dan disenangi oleh konsumen
4.
Bisa diadaptasi
oleh produk-produk baru yang mungkin ditambahkan di lini produk
TO’21 memiliki
desain yang unik, yaitu huruf O diganti dengan gambaran nasi tutug oncom,
adanya gambar wanita menggunakan topi koki menggambarkan bahwa yang menjual
nasi tutug oncom adalah wanita, adanya pilihan menu untuk dicheck list dan adanya tempat untuk
menulis nama pelanggan.
2.6.Perencanaan harga
Menurut
Machfoedz 2005, tujuan dari penetapan harga adalah untuk mencapai target
perusahaan, mendapatkan laba dari penjualan, meningkatkan serta mengembangkan
produksi produk, serta meluaskan target pemasaran (Jurnal.id, diakses pada
tanggal 16 Mei 2019 pukul 5:18)
TO’21 awalnya
memiliki harga yang sama karena tidak adanya toping yang bervariasi. Harga awal
TO’21 yaitu Rp. 10.000,-. Dalam perencanaan kedepannya TO’21 akan diberi toping
yang variasi sehingga harga TO’21 akan di naik sedikit sesuai dengan pilihan
toping.
Perencanaan harga untuk Nasi
TO’21 sebagai berikut:
No
|
Menu
|
Harga
|
1
|
Nasi Tutug Oncom toping Saus
Ayam Crispy
|
Rp. 15.000,-
|
2
|
Nasi Tutug Oncom toping Saus
Cumi Asam Manis
|
Rp. 15.000,-
|
3
|
Nasi Tutug Oncom toping
Ayam Geprek
|
Rp. 18.000,-
|
2.7 perencanaan Saluran pemasaran /distribusi
Menurut Winardi
(1989:299) yang dimaksud saluran distribusi merupakan suatu kelompok perantara
yang berhubungan erat satu sama lain dan yang menyalurkan produk-produk kepada
pembeli.
Ada empat macam saluran system distribusi yaitu:
1.
Saluran
Distribsi Konvensional
2.
Saluran
pemasaran Vertikal
3.
Sistem Pemasaran
Horizontal
4.
Sistem Pemasaran
Campuran
Perencanaan
saluran pemasaran yang kami gunakan adalah Sistem Pemasaran Horizontal, yaitu
dua perusahaan atau lebih pada satu tingkat bergabung untuk mengikut peluang
baru pemasaran. Dengan kerjasama, perusahaan dapat mengkombinasikan modalnya,
kemampuan memproduksi atau sumber daya pemasaran untuk menyelesaikan lebih dari
satu perusahaan.
Untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibutuhkan saluran distribusi yang
tepat untuk menyalurkan barang atau jasa dagangannya ke tangan konsumen. Bentuk
distribusi yang digunakan oleh produk Nasi TO adalah Saluran distribusi
langsung, yaitu suatu penyampaian barang ketangan konsumen akhir yang
membutuhkannya yang dilakukan sendiri (secara menyeluruh) oleh produsen barang
tersebut, tanpa melalui pihak lain sebagai perantara atau middleman (Asri
Marwan, 1991: 272).
2.8 Perencanaan penjualan personal /Menganalisis iklan/sasaran iklan
Penjualan personal/ personal selling
adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan
untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk
pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan membelinya.
Dalam hal ini kami melakukan penjualan produk Nasi TO’21 melalui sistem COD
(cash on delivery) yakni dengan bertemu secara langsung kepada pelanggan dan
melakukan transaksi pada saat itu juga.
Analisis iklan adalah mendiskusikan
pengaruh iklan dari berbagai sarana media periklanan yang membandingkan antara
kelebihan dan kekurangan dari media satu dengan media lainnya seperti
periklanan luar ruang, media surat kabar, televisi, radio, media cetak, serta
media alternatif juga jenis-jenis iklan media di internet. Sasaran iklan untuk
produk Nasi To’21 berfokus pada 2 media yakni media cetak seperti pamflet,
brosur dan media elektronik seperti whatsup, instagram, facebook sehingga akan
lebih mudah untuk memasarkan produk Nasi TO’21 ini ke kalangan masyarakat.
2.9 Perencanaan komunikasi pemasaran
Menurut KKBI V komunikasi adalah
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih
sehingga pesan yang bermaksud dapat dipahami, hubungan, kontak. Menurut KBBI V
pemasaran adslah proses, cara, perbuatan memasarkan suatu barang dagangan.
Menurut wikipedia komunikasi pemasaran
adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan
merk yang dijual. Komunikasi pemasaran berkontribusi pada ekuitas merk dengan
menamkan merk dalam ingatan dan menciptkan citra merk serta mendorong penjualan. Penanaman merk dalam
ingatan konsumen dilakukan dengan cara menciptakan merk yang mudah diingat oleh
konsumen. Untuk itu kami memutuskan untuk meringkas nama dari produk kami yakni
Nasi Tutug Oncom menjadi Nasi TO.
2.10 Pengorganisasian pemasaran
Organisasi pemasaran adalah
pola hubungan kerja antara dua orang atau lebih dalam susunan hierarki dan
pertanggung jawaban untuk mencapai tujuan dibidang pemasaran.
Pengorganisasian pada TO’21
yaitu semua ikut serta dalam melakukan pemasaran karena berdirinya TO’21 atas
kesepakatan bersama. Namun, dalam hierarkinya dibagi menjadi ketua untuk
mengatur dan memberikan jalan keluar apabila ada masalah serta bendahara untuk
mengatur keuangan seperti pengeluaran kas dan pemasukan kas.
2.11 evaluasi pemasaran
Evaluasi pemasaran adalah
suatu penilaian dalam perusahaan dimana dapat juga diartikan sebagai proses
pengukuran strategi yang digunakan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
Evaluasi pada TO’21
dilakukan setiap selesai penjualan agar dapat lebih bisa mengukur strategi utuk
penjualan selanjutnya.
BAB III
METODE PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN
3.1 Survei lapangan
Survey lapangan merupakan salah satu
bagian dari proses kegiatan pemetaan yang memiliki peranan penting dalam
membantu memahami ilmu sains kebumian maupun lingkungan (Cotingham,2002).
Survey lapangan mampu memberi pemahaman baik sifatnya makro, meso, maupun mikro
terhadap obyek yang dipetakan maupun dianalisis sehingga melengkapi setiap
bagian analisa dan pemecahan masalah yang sedang dikaji maupun diteliti (www.technogis.co.id).
Survey lapangan
dilakukan sebagai langkah awal untuk mengetahui kondisi aspek-aspek penting
dalam mengevaluasi pangsa pasar yang akan kami tuju. Dengan survey lapangan
diperoleh gambaran kondisi lingkungan sekarang. Untuk
melakukan survey lapangan kita harus
melakukan perencanaan yang matang (survey lapangan).
Secara umum survey dilakukan dalam beberapa tahapan, yakni:
1)
Menentukan masalah penelitian
2)
Membuat desain survey
3)
Mengembangkan instrumen survey
4)
Menentukan sampel
5)
Melakukan pre-test
6)
Mengumpulkan data
7)
Memeriksa data (editing)
8)
Pengolahan dan analisis data
9)
Interprestasi data
10) Membuat kesimpulan serta rekomendasi
3.2 Koordinasi dengan masyarakat
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indoneisa (KBBI), koordinasi adalah perihal mengatur suatu
organisasi atau kegaitan sehingga peraturan dan tindakan yang akan dilaksanakan
tidak saling bertentangan atau simpang siur. Koordinasi dibutuhkan agar
kegiatan yang dilakukan tidak simpang siur (www.hipwee.com)
7 hal yang perlu ada
dan harus diperhatikan dalam membangun koordinasi yang baik:
1)
Perencanaan yang matang
2)
Pentingnya menyamakan persepsi
3)
Pemahaman materi pembicaraan
4)
Sikap terbuka dan saling menghargai
5)
Minta feedback
6)
Penegasan dan motivasi
7)
Komunikasi informal juga perlu dibangun
Koordinasi dengan masyarakat pada
masalah kali ini ditujukan agar produk yang kami buat dapat diterima oleh
masyarakat dan tidak bertentangan dengan peraturan dan budaya yang ada.
3.3 Sosialisasi program
Sosialisasi
adalah sebuah proses penanaman atau transfer
kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam
sebuah kelompok atau masyarakat di lingkungannya. Selain itu dapat juga berarti
upaya me-masyarakatkan sesuatu, sehingga men-jadi dikenal, dipahami, dihayati
oleh masyarakat; pemasyarakatan (http://kbbi.web.id).
Sosialisasi pada
dasarnya adalah penyebarluasan informasi (program, kebijakan, peraturan) dari
satu pihak (pemilik program, kebijakan, peraturan) kepada pihak-pihak) lain
(aparat, masyarakat yang terkena program, dan masyarakat umum). Isi informasi
yang disebarluaskan bermacam-macam tergantung pada tujuan program (sosialisasi
2).
Sosialisasi
program pada masalah ini adalah bagaimana menyebarkan informasi
mengenai inovasi dari suatu produk yang dibuat oleh kami sehingga dapat
diterima oleh masyarakat.
3.4 Pelaksanaan program
Pelaksanaan/implementasi merupakan
aktifitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan untuk melaksanakan semua rencana
dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala
kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa yang melaksanakan, dimana tempat
pelaksanaannya mulai dan bagaimana cara yang harus dilaksanakan (westa 1985:17).
Menurut edward yang dikutip oleh
abdullah (1987:40) ada 4 faktor yang merupakan syarat terpenting berhasilnya
suatu proses pelaksanaan/implementasi
1.
Komunikasi
2. Resouces
(Sumber daya)
3. Disposisi
(sikap dan komitmen)
4. Struktur
birokrasi / SOP
3.5 Evaluasi program
Evaluasi
program adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk
melihat tingkat keberhasilan program. Melakukan evaluasi program adalah
kegiatan yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan
dari kegiatan yang direncanakan (Suharsimi Arikunto, 1993 dikutip dalam
evaluasi program).
Evaluasi program juga
merupakan proses pengumpulan data atau informasi yang ilmiah yang hasilnya dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan dalam menentukan
alternatif kebijakan (evaluasi program).
Menurut Endang
Mulyatiningsih (2011), evaluasi program dilakukan dengan tujuan untuk:
a.
Menunjukkan
sumbangan program terhadap pencapaian tujuan organisasi. Hasil evaluasi ini
penting untuk mengembangkan program yang sama ditempat lain.
b.
Mengambil
keputusan tentang keberlanjutan sebuah program, apakah program perlu
diteruskan, diperbaiki atau dihentikan.
Evaluasi
program dalam masalah ini berdasarkan pengertian dan tujuan diatas adalah untuk
mengetahui seberapa tingkat keberhasilan produk yang kami ciptakan dan untuk
mempermudah kami mengambil
keputusan tentang keberlanjutan produk yang kami ciptakan, apakah perlu
diteruskan, diperbaiki atau dihentikan.
3.6 Target luaran
Target
luaran merupakan harapan kegiatan yang nantinya akan lebih meluas di
masyarakat.
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM
4.1 Survei Lapangan
Untuk
melakukan survei lapangan kami melakukan
perencanaan yang matang terkait jenis UKM yang akan kami kunjungi, setelah
disepakati bersama terkait jenis UKM kemudian kami menyiapkan materi atau
beberapa pertanyaan untuk diajukan pada pelaku UKM seperti pertanyaan seputar profil usaha, ide usaha
serta inovasi-inovasi yang kami ajukan pada pemilik UKM yang kami
kunjungi. Kemudian kami menyiapkan kendaraan yang tentunya akan
kami gunakan guna mencapai lokasi tujuan. Survei pertama kali kami lakukan pada
tanggal 20 februari 2019.
Adapun
hasil dari survei lapangan yang kami lakukan adalah sebagai berikut :
1.
Nama perusahaan :
Nasi Tutug Oncom 21
2.
tanggal berdiri : 21 oktober 2017
3.
alamat perusahaan :
kp. Krajan cikampek
4.
deskripsi produk :
Nasi tutug oncom dengan lauk-pauk khas sunda seperti ayam goreng, tahu, tempe, sambal dan lalapan. (Lampiran 1.1)
5.
Inovasi produk :
Merubah lauk-pauk dengan Saus ayam crispy, Saus Cumi asam manis dan ayam geprek.
(Lampiran 1.2)
6.
Logo awal :
Tidak memiliko logo
7.
Inovasi logo :
Logo yang unik agar mudah diingat disertai
jargon. (Lampiran 1.3 )
8.
Kemasan awal :
Disajikan dalam piring rotan. (Lampiran 1.4)
9.
Inovasi kemasan :
Merubah kemasan dalam bentuk box yang praktis.
(Lampiran 1.5)
10. Harga awal : 20rb / porsi
11. Harga inovasi : 15rb – 18rb / porsi
4.2 Koordinasi dengan masyarakat
Dari hasil survey lapangan yang telah
kami lakukan, kemudian kami melakukan koordinasi dengan masyarakat terkait
pengenalan produk yang akan kami jual, bentuk koordinasi yang kami lakukan
adalah dengan cara memberikan tester dan melakukan pemasaran melalui word of mouth untuk
mendapat
kepercayaan produk yang kami jual serta melakukan tindaklanjut pelanggan agar
pelanggan kembali lagi untuk membeli (loyalitas pelanggan). (Lampiran 2.1)
4.3 Sosialisasi Program
Sosialisasi
program yang dilakukan TO’21 yaitu:
1. Media sosial khusus, seperti instagram untuk dapat
lebih terbuka kepada pelanggan mengenai rasa (testimoni), harga, lokasi
penjualan dan informasi lainnya. (Lampiran
3.1)
2.
Pamflet, karena
tidak semua memiliki media sosial maka kami membuat pamflet untuk disebar di instastory maupun story whats app untuk pemasaran agar menarik pelanggan dan
informasi apabila sedang open order agar
dapat menjangkau pelanggan lebih luas. Kami memiki 2 pamflet, yaitu pamflet
pemasaran untuk menarik pelanggan dan informasi open order.(Lampiran 3.2)
3. Brosur, brosur yang digunakan berasal dari pamflet
yang di cetak. Brosur disini yaitu untuk menyebar secara langsung kepada
pelanggan. Pada brosur terdiri dari logo, ajakan untuk membeli, varian toping,
harga, contact person, dan jargon. (Lampiran 3.3)
4.4 Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program yang
telah dilakukan yaitu kami telah menjual TO’21 secara langsung dengan
menggunakan brosur dan strategi word of
mouth serta media sosial menggunakan pampfet yang disebar melalui instastory dan story whats app.(Lampiran 4.1)
4.5 Evaluasi Program
Setelah melakukan penjualan kami melakukan evaluasi
yang membahas pendapatan setiap penjualan Nasi Tutug Oncom, kekompakan pada
saat proses penjualan, komunikasi dan strategi yang akan digunakan kedepannya.
Terdapat peningkatan dalam hal branding dan
promosi harus lebih ditingkatkan agar dapat mencakup pelanggan lebih luas.
Varian toping harus lebih banyak dan lebih inovatif agar lebih menarik
pelanggan dalam membeli.
4.6 Target Luaran
Dikarenakan sasaran utama pemasaran kami adalah mahasiswa Universitas
Singaperbangsa karawang maka target luaran kami untuk saat ini yaitu publikasi
di mading Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang dan mungkin
kedepannya akan dipublikasikan di madding setiap Fakultas di Universitas
Singaperbangsa Karawang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
1. Potensi kuliner
tradisional Nasi Tutug Oncom di kab. Karawang cukup banyak peminatnya dan Nasi Tutug Oncom tergolong sudah
popular dikalangan masyarakat Karawang. Terlihat pada koordinasi dengan
masyarakat, sosialisasi program dan pelaksanaan program banyak pelanggan yang
memberikan respon positif pada makanan tradisional ini.
2. Masalah yang dihadapi dalam mengembangkan makanan
tradisional yaitu dengan banyaknya masyarakat yang lebih menyukai makanan
modern. Hal tersebut menjadi ancaman sekaligus peluang. Sudah jelas bahwa
banyaknya pesaing merupakan ancaman bagi setiap perusahaan. Peluangya yaitu kita
dapat berinovatif dengan memadukan makanan tradisional dengan makanan modern
seperti yang telah dilakukan TO’21. Cara seperti itu dapat membuat masyarakat
tetap menikmati makanan modern tanpa melupakan makanan tradisional.
5.2
Saran
Saran yang kami ajukan yaitu
terus pertahankan cita rasa nasi tutug oncom, dengan kata lain tidak mengubah
ciri khas nasi tutug oncom sebagai makanan tradisional yang telah turun
menurun. Menambah inovasi seperti toping yang lebih banyak agar pelanggan merasa
tidak bosan.
DAFTAR PUSTAKA
koordinasi.
(2019, april 26). Diambil kembali dari http://www.hipwee.com
penetapan harga. (2019, mei 16). Diambil kembali
dari http://www.jurnal.id
Pengertian Analisis Situasi. (2019, mei
7). Diambil kembali dari www.rapikan.com
pengertian kemasan. (2019, april
24). Diambil kembali dari
https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-fungsi-tujuan-dan-jenis-kemmasan.html?m=1
pengertian merk menurut para ahli. (2019, april
26). Diambil kembali dari http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00777-HM%20Bab2001.pdf
pengertian pengembangan pasar. (2019, mei
7). Diambil kembali dari
http://arti-definisi-pengertian-info/pengertian-pengembangan-pasar/
pengertian sosialisasi. (2019, april
26). Diambil kembali dari http://kbbi.web.id
pengertian survey lapangan. (2019, april
26). Diambil kembali dari http://www.technogis.co.id
pengertian target luaran. (2019, mmei
2). Diambil kembali dari
http://www.coursehero.com/fiile/p3tuttc/23-Target-Luaran-Usaha-a-Target-Produk-Produk-yang-akan-dihasilkan-adalah-MIC/
perencanaan merk. (2019, mei 15). Diambil kembali
dari http://www.docplayer.info
perencanaan merk. (2019, mei 15). Diambil kembali
dari http://www.hestanto.web.id
positioning. (2019, mei 15). Diambil kembali
dari http://www.eufeme-design.blogspot.com
segmentasi. (2019, mei 15). Diambil kembali dari
http://www.gilabisnis.com
survey lapangan. (2019, mei 15). Diambil kembali
dari http://www.technogis.co.id
taergeting. (2019, mei 16). Diambil kembali dari
http://www.duniapemasaranglobal.blogspot.com
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran
1. Survei pendahuluan
TOPING NASI TUTUG SEBELUMNYA
GAMBAR LAMPIRAN 1.2
INOVASI TOPING NASI TUTUG YANG LEBIH KEKINIAN
INOVASI TOPING NASI TUTUG YANG LEBIH KEKINIAN
GAMBAR LAMPIRAN 1.3
LOGO TO’21
GAMBAR LAMPIRAN 1.4
KEMASAN AWAL MENGGUNAKAN PIRING ROTAN
GAMBAR LAMPIRAN 1.5
INOVASI KEMASAN NASI TO’21








Komentar
Posting Komentar